Siapa yang tidak kenal dengan pulau tidung, yup benar, pulau tidung
adalah bagian dari kepulauan seribu DKI Jakarta dan terkenal dengan
keindahan terumbu karangnya yang indah serta jembatan cinta nan cantik
yang menghubungkan pulau tidung besar dan pulau tidung kecil.
Karena musim panas telah tiba, maka bermain air di pantai merupakan
pilihan yang tepat untuk berwisata bersama teman atau keluarga tercinta
dan penawisata pada kesempatan kali ini akan berbagi cerita tentang
perjalanan wisata ke pulau tidung
Pagi itu, pukul 05.30 kami berangkat menuju dermaga muara angke dengan
sepeda motor melintasi jalan jalan kota Jakarta yang mulai padat dengan
aktivitas warga kota jakarta yang tidak pernah henti. Sesampainya di
pintu masuk dermaga muara angke kami membayar retribusi masuk kendaraan
sebesar 2000 rupiah untuk 1 kendaraan. Keadaan dermaga muara angke saat
itu sangat memprihatinkan dan sangat jauh dari kebersihan, belum lagi
genangan air bekas limbah penjualan ikan ada disetiap sudut jalan, bau
amispun takkan bisa terelakan.
Waktu menunjukan pukul 06.30, setelah memarkir kendaraan kami bertemu
dengan seseorang yang menunjukan kami menuju kapal ferry yang akan
mengantarkan kami menuju pulau tidung. Sebelumnya kami telah membooking
segala keperluan kami selama wisata di pulau tidung dengan seseorang
yang kami temui saat wisata di pulau untung jawa.
Suasana kapal saat itu begitu ramai dengan wisatawan yang akan
berkunjung ke pulau tidung, tidak kurang dari 13 kapal yang masing-
masing dapat menampung lebih dari 200 orang menuju pulau tidung.
Setelah memasuki ruang penumpang di bagian atas kapal kayu ferry, kami
langsung mencari posisi yang nyaman karena perjalanan dari dermaga muara
angke menuju pulau tidung menggunakan kapal ferry ditempuh selama 3 jam
perjalanan, sebagian dari kami memilih didalam kapal bersama ramainya
para wisatawan yang akan berwisata ke pulau tidung, namun sebagian dari
kami memilih posisi di bagian pinggir kapal agar dapat melihat
pemandangan laut lepas serta deretan pulau pulau yang berada dalam
gugusan kepulauan seribu DKI Jakarta.
Setelah menempuh perjalanan selama 3 jam lamanya diatas lautan, akhirnya
sekitar pukul 11 siang sampai juga kami di dermaga pulau tidung dengan
hati yang gembira.
Di dermaga pulau tidung kami ditemui oleh bang Pian yang sudah mengatur
semua keperluan kami selama wisata di pulau tidung, kami pun segera
menuju salah satu homestay yang berada di tengah pemukiman warga pulau
tidung, maklum paket yang kami ambil adalah paket backpacker dengan
fasilitas seadanya namun tidak mengurangi kenyamanan kami dalam
berwisata ke pulau tidung.
Sesampainya di homestay kami sejenak istirahat sambil menikmati hidangan
makan siang dengan menu seafood yang sudah disediakan di dalam
homestay. Selang beberapa waktu kamipun sudah bersiap siap menuju
dermaga dengan sepeda yang telah tersedia di depan homestay untuk
melakukan ativitas snorkeling.
Sesampainya didermaga dengan bersepeda ria bersama, kami segera menaiki
kapal motor yang akan mengantarkan kami ke spot spot snorkeling yang
telah ditentukan sambil memakai perlengkapan snorkeling ketika kapal
mulai bergerak secara perlahan.
Pemandangan laut yang indah dengan warna ke hijau hijauan sangat memukau
pemandangan mata kami, setelah kapal berhenti di spot untuk snorkeling,
maka kami langsung terjun ke dalam air laut yang jernih karena sudah
tidak sabar untuk melihat indahnya terumbu karang di pulau ini.
Setelah puas snorkeling, kami segera naik kembali ke atas kapal motor
dan kembali menuju dermaga, kami pun melanjutkan bersepeda menuju pantai
sekitar jembatan cinta yang ramai dengan wisatawan yang berwisata di
pulau ini.
Setelah cukup bermain dipantai, kami pun berjalan menuju jembatan cinta
yang saat itu sedang ramai dengan wisatawan yang sedang menikmati
keindahan pulau tidung, sedang disisi lain beberapa wisatawan yang
bernyali melakukan aksi lompat dari jembatan cinta ke bawah laut dengan
ketinggian sekitar 8 meter, kamipun tak ingin ketinggalan melakukan aksi
yang sedikit ekstrim itu.
Waktu pun semakin sore, kami bergegas menuju homestay untuk bersih
bersih diri dan mengganti pakean kami yang basah, saat malam tiba, kami
gunakan untuk kumpul bersama sambil menikmati makan malam seadanya.
karena terlalu lelah dengan aktivitas seharian, tak banyak yang kami
lakukan di malam hari kecuali untuk istihat.
Dan akhirnya pagi pun tiba, disaat fajar kami sudah bersiap untuk
berkeliling pulau tidung dengan bersepeda, diperjalanan kami selalu
bertemu dengan orang orang yang juga berwisata di pulau ini, bersepeda
di pinggir pantai memang memiliki kesan yang berbeda, apalagi disaat
matahari terbit.
Setelah mengelilingi beberapa sudut pulau tidung, akhirnya kamipun
menuju jembatan cinta untuk melihat indahnya terumbu karang dan menuju
pulau tidung kecil.
Setelah berjalanan melewati jembatan cinta dan puas mengekplore pulau tidung kecil, kami pun bergegas kembali ke homestay untuk sarapan pagi dan berburu oleh oleh berupa souvenir yang ada di pulau tidung ini sebelum kami kembali menuju muara angke dengan kapal ferry yang sudah siap untuk diberangkatkan.
Sekian