Pengalaman di Tempat Wisata Air Terjun Dlundung - Trawas

Anna lagi ngliatin air yang lagi terjun
Hai semua...
Kali ini saya mau sharing liburan saya hari sabtu kemarin di Air Terjun Dlundung Trawas, Lokasi tepatnya ada di Dusun Ketapan Rame, Desa Kemloko, Kecamatan Trawas, Kab. Mojokerto, Jawa Timur.
Saya kesana bareng sama dua anak kecil di keluarga saya, namanya Anna (3 tahun) dan Musa (10 tahun). Berhubung si Musa harus sekolah kalau hari sabtu, jadi kami berangkat ke Dlundung sepulang dia sekolah.
Kami berangkat jam satu siang. Jarak rumah saya dari air terjun dlundung sekitar 23 km. Perjalanan kami tempuh ala cabe-cabean alias boncengan bertiga naik motor matic Honda Spacy 108cc, agak nekad sih di tengah terik dan panasnya matahari kami naik turun pegunungan pakai motor matic, hahaha...
Anna baru saja bangun tidur jadi ditaruh di tengah biar kalau ngantuk bisa senderan ke belakang (Musa). Saya ambil jalan dari Ngoro ke PPLH Seloliman terus ambil arah ke selatan notok (bisa juga lewat pandaan., lebih lengkapanya bisa buka google maps). Sepanjang jalan terdengar suara-suara khas hutan. Yups, di samping kanan dan kiri kami cuma ada pepohonan rindang yang tinggi dan besar, sejauh mata memandang cuma ada sawah, pohon dan tebing. Ya sesekali papasan sama motor atau mobil yang melewati jalan serupa. Jalannya berkelok-kelok dan naik turun. Jadi buat kalian yang mau kesana disarankan untuk menjaga kecepatan secukupnya saja, karena setelah tanjakan terkadang tiba-tiba ada tikungan, daripada nanti bukannya liat air terjun malah kalian yang terjun, kan gak enak juga ya? Tapi yang patut dinikmati adalah jalannya masih rata banget, hampir gak ada aspal yang berlubang, mungkin karena jalannya yang sepi dan jarang dilewati kendaraan-kendaraan besar.
Buat kalian yang belum pernah ke sini, santai saja, di sepanjang jalan kalau kita sudah sampai di Trawas banyak papan-papan petunjuk arah ke wisata alam ini.
Akhirnya setelah kurang lebih 1 jam, saya dan rombongan sampai di tempat tujuan. FYI, jalan sebelum sampai di loker tiket berupa tanjakan yang cukup panjang dengan jalan yang tidak terlalu lebar tapi kalau ada dump truck lewat kita masih punya sisa jalan di sebelahnya.
Sebelum masuk beli tiket dulu ya, saya lupa gak baca berapa saya harus bayar, tapi yang jelas pas ambil tiketnya saya bayar 20rb saja. Di pintu masuk (tepat di samping loket tiket) ada petugas yang ambil tiket saya dan disobek (hiks, sadis amat nih petugas kan sayang tiketnya, hahhaha LOL). 
Sebelum masuk ke lokasi air terjun ada bumi perkemahan di kanan kiri jalan utama. Terlihat banyak anak-anak pramuka yang lagi ngadain persami, banyak tenda-tenda yang sudah didirikan. Bahkan terlihat juga ada tenda dari beberapa Slanker disana. Seru banget keliatannya, adek Musa sampai berandai-andai pingin ikutan camping kalau ada kesempatan. Semoga terkabul deh dek.
Motor masih boleh dikendarai sampe lokasi air terjun loh guys. Eits bukan di air terjunnya ya, tapi ada tempat parkir yang dikelola sama warga setempat. Ongkos parkirnya juga murah, buat motor cuma 2rb rupiah saja. Di sekitar lokasi air terjun banyak pedagang-pedagang makanan, ada yang jual bakso, cilok, jagung bakar, mie instan cup, bahkan yang jual kaos buat souvenir juga ada.
Untuk menuju ke lokasi air terjun ada tangga yang menghubungkan kita, ada pendopo juga disana bahkan sudah disediakan sapu buat yang pingin bersihin lantainya. Jadi buat temen-temen yang pingin piknik, bawa makanan sendiri bisa singgah di pendopo itu sambil nikmatim suasana air terjun dan pemandangan alam lainnya. Bila beruntung kita juga bisa liat monyet-monyet yang bergelantungan di atas pohon. Tenang saja, monyetnya sama sekali gak ganggu kok, biarpun kita keluarkan makanan kita, mereka tidak akan merebutnya. Jadi bisa makan dengan tenang deh.
 
Sesampainya di air terjun, adik Musa dan Anna langsung lepas sendal lalu bersenang-senang dengan air yang jatuh itu. Airnya sejuk banget. Banyak bebatuan di kolamnya. Speechless kalau sudah sampai sini.
Buat kalian yang penasaran bisa datang kesini. Buat yang mau menginap juga bisa berkemah disini, atau bisa nyewa penginapan-penginapan di sekitar lokasi wisata, tinggal pilih saja mau yang sangat murah atau yang sangat mahal juga ada, mau yang kamar mini sampai yang vila yang kamarnya banyak juga tersedia.
Berikut ini, saya bagikan beberapa hasil foto selfie kami.

IMPERIAL GATHERING DI VILA PACET

Ini kisah diman saya masih bekerja sebagai pramusaji secara freelance
dan ditempat saya bekerja sedang mengadakan liburan kebetulan tempatnya di PACET Mojokerto-Jatim disana  di adakan berbagai acam lomba yg menghibur dan ada hadiahnya tentunya

disana ketika telah sampai kami malamnya berpest bbq ayam,bakarjagung dll
disana kami liburan 2hari 1 malam sebentar memang tapi cukup untuk membuat semua peserta dan para freelance sepeti kami cukup merasa bahagi dan solid sebagi tim.

dan ini beberapa foto.





catatan Ke Pulau Tidung Catatan Perjalanan Wisata Ke Pulau Tidung

Siapa yang tidak kenal dengan pulau tidung, yup benar, pulau tidung adalah bagian dari kepulauan seribu DKI Jakarta dan terkenal dengan keindahan terumbu karangnya yang indah serta jembatan cinta nan cantik yang menghubungkan pulau tidung besar dan pulau tidung kecil.
Karena musim  panas telah tiba, maka bermain air di pantai merupakan pilihan yang tepat untuk berwisata bersama teman atau keluarga tercinta dan penawisata pada kesempatan kali ini akan berbagi cerita tentang  perjalanan wisata ke pulau tidung

Pagi itu, pukul 05.30  kami berangkat menuju dermaga muara angke dengan sepeda motor melintasi jalan jalan kota Jakarta yang mulai padat dengan aktivitas warga kota jakarta yang tidak pernah henti. Sesampainya di pintu masuk dermaga muara angke kami membayar retribusi masuk kendaraan sebesar 2000 rupiah untuk 1 kendaraan. Keadaan dermaga muara angke saat itu sangat memprihatinkan dan sangat jauh dari kebersihan, belum lagi genangan air bekas limbah penjualan ikan ada disetiap sudut jalan, bau amispun takkan bisa terelakan.
Waktu menunjukan pukul 06.30, setelah memarkir kendaraan kami bertemu dengan seseorang yang menunjukan  kami menuju kapal ferry yang akan mengantarkan kami menuju pulau tidung. Sebelumnya kami telah membooking segala keperluan kami selama wisata di pulau tidung dengan seseorang yang kami temui saat wisata di pulau untung jawa.
Suasana kapal saat itu begitu ramai dengan wisatawan yang akan berkunjung ke pulau tidung, tidak kurang dari 13 kapal yang masing- masing dapat menampung lebih dari 200 orang menuju pulau tidung.
Setelah memasuki ruang penumpang di bagian atas kapal kayu ferry, kami langsung mencari posisi yang nyaman karena perjalanan dari dermaga muara angke menuju pulau tidung menggunakan kapal ferry ditempuh selama 3 jam perjalanan, sebagian dari kami memilih didalam kapal bersama ramainya para wisatawan yang akan berwisata ke pulau tidung, namun sebagian dari kami memilih posisi di bagian pinggir kapal agar dapat melihat pemandangan laut lepas serta deretan pulau pulau yang berada dalam gugusan kepulauan seribu DKI Jakarta.
Setelah menempuh perjalanan selama 3 jam lamanya diatas lautan, akhirnya sekitar pukul 11 siang sampai juga kami di dermaga pulau tidung dengan hati yang gembira.

Di dermaga pulau tidung kami ditemui oleh bang Pian yang sudah mengatur semua keperluan kami selama wisata di pulau tidung, kami pun segera menuju salah satu homestay yang berada di tengah pemukiman warga pulau tidung, maklum paket yang kami ambil adalah paket backpacker dengan fasilitas seadanya namun tidak mengurangi kenyamanan kami dalam berwisata ke pulau tidung.

Sesampainya di homestay kami sejenak istirahat sambil menikmati hidangan makan siang dengan menu seafood yang sudah disediakan di dalam homestay. Selang beberapa waktu kamipun sudah bersiap siap menuju dermaga dengan sepeda yang telah tersedia di depan homestay untuk melakukan ativitas snorkeling.
Sesampainya didermaga dengan bersepeda ria bersama, kami segera menaiki kapal motor yang akan mengantarkan kami ke spot spot snorkeling yang telah ditentukan sambil memakai perlengkapan snorkeling ketika kapal mulai bergerak secara perlahan.

Pemandangan laut yang indah dengan warna ke hijau hijauan sangat memukau pemandangan mata kami, setelah kapal berhenti di spot untuk snorkeling, maka kami langsung terjun ke dalam air laut yang jernih karena sudah tidak sabar untuk melihat indahnya terumbu karang di pulau ini.




Setelah puas snorkeling, kami segera naik kembali ke atas kapal motor dan kembali menuju dermaga, kami pun melanjutkan bersepeda menuju pantai sekitar jembatan cinta yang ramai dengan wisatawan yang berwisata di pulau ini.

Setelah cukup bermain dipantai, kami pun berjalan menuju jembatan cinta yang saat itu sedang ramai dengan wisatawan yang sedang menikmati keindahan pulau tidung, sedang disisi lain beberapa wisatawan yang bernyali melakukan aksi lompat dari jembatan cinta ke bawah laut dengan ketinggian sekitar 8 meter, kamipun tak ingin ketinggalan melakukan aksi yang sedikit ekstrim itu.


Waktu pun semakin sore, kami bergegas menuju homestay untuk bersih bersih diri dan mengganti pakean kami yang basah, saat malam tiba, kami gunakan untuk kumpul bersama sambil menikmati makan malam seadanya. karena terlalu lelah dengan aktivitas seharian, tak banyak yang kami lakukan di malam hari kecuali untuk istihat.
Dan akhirnya pagi pun tiba, disaat fajar kami sudah bersiap untuk berkeliling pulau tidung dengan bersepeda, diperjalanan kami selalu bertemu dengan orang orang yang juga berwisata di pulau ini, bersepeda di pinggir pantai memang memiliki kesan yang berbeda, apalagi disaat matahari terbit.


Setelah mengelilingi beberapa sudut pulau tidung, akhirnya kamipun menuju jembatan cinta untuk melihat indahnya terumbu karang dan menuju pulau tidung kecil.





Setelah berjalanan melewati jembatan cinta dan puas mengekplore pulau tidung kecil, kami pun bergegas kembali ke homestay untuk sarapan pagi dan berburu oleh oleh berupa souvenir yang ada di pulau tidung ini sebelum kami kembali menuju muara angke dengan kapal ferry yang sudah siap untuk diberangkatkan.

Sekian

Sepenggal Cerita Perjalanan ke Banda Aceh - Sabang


Sepenggal Cerita Perjalanan ke Banda Aceh - Sabang
Sepenggal Cerita Perjalanan ke Banda Aceh - Sabang | Alhamdulilah, bisa sampe juga yang namanya Kota Banda Aceh, kota yang pernah dilanda Tsunami namun telah lama bangkit juga untuk membangun kembali kota Banda Aceh yang Indah. 21-25 Agustus 2015 ada jadwal saya bersama @iniyuha dan @lynur untuk sejenak melepas penat dengan tujuan awal yaitu jalan-jalan di Pulau Weh, Sabang. Bagi mereka sih, ini adalah perjalanan kesekian, namun bagi saya ini adalah perjalanan pertama saya ke Aceh dan Pulau Weh. Emang pada ngapain sih disana? Ya jelas jalan-jalan lah, emang mau ngapain lagi,, hahahhah.
Banyak yang bilang Sabang itu, keren indah dan begitu menarik untuk dikunjungi,, Inilah yang membuat saya begitu penasaran untuk segera tiba di Sabang. Berangkat dari kota Medan pada Jum'at malam, dengan menaiki Bus Sempati Star tujuan Banda Aceh, perjalanan pun menghabiskan waktu sekitar 12 Jam,,, lumayan lama dan buat pegal juga sih didalam Bus. Berbicara tentang Bus Medan-Aceh yang saya naiki waktu itu, Busnya itu bersih dan cakep menurut saya. Busnya Kilat terus serasa Bus Baru. Didalamnya juga telah disediakan bantal dan selimut tebal untuk setiap penumpang. Harga tiket bus Medan-Aceh untuk Sempati Star yang ditawarkan juga bervariari tergantung jam keberangkatan dan jenis Busnya. Intinya semakin malam semakin mahal harga tiketnya.
Bus Medan ke Banda Aceh
jam 7.30 Wib tibalah di Terminal Bus Banda Aceh, seperti terminal pada umumnya, begitu turun dari Bus akan banyak yang menawarkan jasa Becak maupun Taxi. Waktu itu karena tujuan ingin segera menyeberang ke Pulau Weh, maka langsung saja memilih naik Becak untuk menuju ke Pelabuhan Ulee lheue Banda Aceh. sekitar 20 menit sudah sampai di Pelabuhan dan bergegas membeli tiket Kapal Lambat (Kapal Feri) untuk menyeberang ke Pelabuhan Balohan, Sabang. Memilih kapal Lambat karena si Yuha membawa sepeda motor sendiri dari Banda Aceh untuk dibawa ke Sabang. Apa daya datang sepagi mungkin berharap dapat penyeberangan pertama menuju sabang, namun karena informasi yang tidak tepat kami ketinggalan kapal pertama. Ternyata informasi terbaru penyeberangan untuk kapal Lambat yaitu jam 08.00 Wib dan jam 14.00 Wib.
Pelabuhan Ulee Lheue Aceh
Mau tidak mau,, kami harus menunggu jam keberangkatan selanjutnya. Karena penyeberangan dari Banda Aceh menuju ke Sabang hanya ada dua kali saja dalam satu hari, baik itu kapal lambat maupun kapal Ekspress. Akhirnya dari pada menunggu lama di Pelabuhan, kami menyewa Becak dari pelabuhan untuk keliling Banda Aceh, awalnya Yuha agak malas sihh,,tapi karena desakan sebenarnya kasihan melihat saya Iya pun mau menemani keliling Kota Banda Aceh. Destinasi yang dituju saat itu yaitu, Masjid Raya Baiturahman, Kapal PLTD Apung I, dan Museum Tsunami. Sedikit kecewa sih, karena pada waktu itu museum Tsunami sedang renovasi sehingga tidak bisa masuk sama sekali. Begitu juga dengan Masjid Raya yang sedang renovasi bagian luar atau Kolam untuk diperindah, sepertinya ingin menyerupai masjid di Madinah.
Keliling Kota banda Aceh
Setelah cukup berkeliling di Kota Banda Aceh, kami pun kembali ke Pelabuhan serta membeli makan siang untuk makan diatas kapal nantinya. Jam 14.00 Wib, kapal pun berangkat menuju ke Pelabuhan Balohan, Sabang. Waktu penyeberangan yaitu sekitar 2 jam menggunakan kapal Lambat, kalau menggunakan Kapal Cepat hanya memakan waktu 45 menit saja. Sudah tidak sabar rasanya untuk segera tiba di Pulau Weh dan menikmati segala keindahan yang ada disana. 16.00 Wib, kapal pun bersandar di pelabuhan Balohan, Pulau Weh, Sabang. Begitu turun, bergegas untuk menyewa motor agar bisa berkeliling di Sabang. Setelah jumpa dengan pemilik rental motor dan bernegoisasi, akhirnya dapatlah sebuah motor Honda Beat yang masih mulus dan terawat dengan harga sewa Rp 250.000,- /2 hari, syarat menyewa cukup meninggalkan KTP dan nomor HP yang bisa dihubungi.
Tugu I Love Sabang
Hari semakin sore, kami pun langsung bergegas untuk berkeliling. Singgahan pertama yaitu Ikon dengan tulisan "I LOVE SABANG", sebuah persinggahan Wajib saat tiba di Kota Sabang. kemudian lanjut lagi untuk melihat beberapa pantai yang cukup terkenal dan sering dikunjungi para wisatawan saat ke Sabang. Antara Lain Pantai Sumur Tiga dan Anoi Hitam, Tidak lupa juga untuk singgah ke Benteng Jepang. Selanjutnya menuju ke Teluk Sabang untuk melihat Sunset. Dari sini terlihat jelas pemandangan Matahari ternggelam serta suasana senja yang begitu tenang, Angin dan alunan ombak dari pinggiran pantai mengalun indah di Telinga ini. ahhhhh,,,, suasana yang lama tak kurasakan. 
Sunset di Teluk Sabang
Setelah puas menikmati sunset, kami langsung bergegas menuju ke penginapan di Pantai Iboih, kami sudah booking dari siang hari agar bisa mendapatkan kamar. Perjalanan memakan waktu 30 menit dari kota sabang menuju ke Iboih tempat kami akan menginap. Sampai di Iboih, kami pun bergegas menuju ke penginapan untuk beristirahat. Olala Bungalow adalah nama yang mengelola penginapan tersebut. Lokasi menginap kami cukup nyaman dan pastinya keren, kenapa? karena menghadap langsung ke Laut dan Pulau Rubiah tempat para wisatawan untuk Snorkling. Mungkin sampai disini dulu Sepenggal Cerita Perjalanan ke Banda Aceh - Sabang, Penasaran dengan kelanjutannya? tenang aja, akan segera dilanjut kok ceritanya, tentang serunya pengalaman selama di Sabang. ^_^..

Cerita Perjalanan Medan - Parapat Menyenangkan

SUMUT EXPOSE - Cerita Perjalanan Medan - Parapat Menyenangkan. Perjalanan kami dari Medan ke Parapat di awali dari iseng aja. Dimulai dari kawan ingin meluapkan kegalauannya. Saya sendiri heran... kenapa mesti ke Parapat, itu kan jauh dari Medan. Padahal bisa saja hang out ke cafe di sekitar kota Medan, toh sama saja rasanya. Ternyata melepaskan rasa galau di Cafe dengan keindahan alam yang natural beda rasanya. Parapatlah tempat dimana ke-alamian masih ada. Natural dan Indah. Oh iya, Parapat merupakan pintu masuk ke Danau Toba. Tempat yang indah di Sumatera Utara.


Cerita Perjalanan Medan - Parapat Menyenangkan
Selamat Datang di Parapat
Medan Parapat jaraknya memang jauh. Perjalanan hanya bisa ditempuh lewat darat. Bus, atau naik travel. Itu pun tidak langsung ke Parapat. Harus transit di Pematang Siantar.

Bagi yang berdomisili di Sumut, tentu tahu PARAPAT. Kota kecil di Kabupaten Tobasa, namun indah dan ramai. Di Parapat bisa membuat rasa tenang dan damai, apalagi Parapat disampingnya ada Danau Terindah di dunia ini, anda pasti tahukan... ito lo... Danau Toba.

Hmmm... benar kata temanku... bahwa ternyata di parapat bisa meluapkan kegalauan, dan membuat hati kita damai.

Cerita Perjalanan Medan - Parapat Menyenangkan
Cakep kan - Tree Angel
Oh iya, kami ini berasal dari Kora Medan . Yaitu 3 bidadari cantik (biasalah wanita kan cantik hihihhi) Saya, Riris dan Ade. Lihat saja foto kami bertiga, cantik-cantik kan... (narsis sedikit ahh). By the way, perjalanan yang kami tempuh menuju Parapat lumayan jauh juga, yah... sekitar 5 jam kurang lebih segitu deh.

Kami melewati kota-kota dan kabupaten lainnya yang indah di Provinsi Sumut. Dan salah satunya adalah Kota Siantar. Siantar adalah tempat transit menuju Parapat. Di kota ini terkenal dengan wisata kulinernya yaitu "ROTI GANDA". Sayang karena waktu mepet, tidak sempat untuk menyinggahi tempat tersebut, dan menunda lagi untuk menikmatinya. Padahal saya sudah punya impian untuk menikmati langsung dari pembuat kue yang terkenal di Siantar ini. Mungkin suatu saat kesana lagi deh.

Oh iya, sejak dari Siantar, dalam perjalanan kami tertidur. Maklum, perjalanan agak jauh. Disamping itu jalan berbelok-belok, karena memasuki wilayah pegunungan plus ditambah rintik-rintik hujan, menambah suasanya untuk tidur sejenak makin pas.

Hujan rintik-rintik pun mulai berhenti. Dan Pak Sopir yang baik hati pun membangunkan kami karena sudah mendekati Parapat. Pemandangan yang indah pun ada di depan mata. Dalam hati berkata:

Uh... akhirnya sampai juga kami di Parapat. Keindahan, dan angin yang sejuk langsung dari Danau Toba, membuat hati damai. Sedikit meluruskan kaki dan menggoyang-goyangkan badan... karena lama dalam perjalanan. Rasa penat yang kami rasakan saat perjalanan Medan Siantar Parapat hilang sudah semuanya.

Dengan semangat 45 saya dan kedua teman langsung berlari ke tepi Danau Toba. Akhirnya, kami pun langsung teriakkkkkkkkkkkkkkkkkkk dan teriakkkkkkkkkkkkkkk. Untung saja orang tidak ada yang lewat mungkin karena sudah sore dan keramaian pun berkurang. Kalau tidak, kami bisa-bisa dikira alien... heheheeh.

Cerita Perjalanan Medan - Parapat Menyenangkan
Kapal - Transportasi di Parapat Menuju Samosir
Oh iya, kami langsung deh bersantai sejenak. Yang penting rasa Galau teman dan saya pun mulai hilang dan hati jadi damai.

Menjelang malam, kami mencari penginapan untuk bisa merebahkan badan. Karena besoknya kami akan mengelilingi dan menikmati suasana yang indah di Parapat, Samosir, Tuktuk dan Tomok.

Dah dulu mengenai Cerita Perjalanan Medan - Parapat Menyenangkan ini. Nanti kita sambung lagi. Tunggu deh Cerita-cerita perjalanan kami.
Perjalanan Wisata ke Pulau Dewata Bali Yang Tak Terlupakan

Perjalanan Wisata ke Pulau Dewata Bali Yang Tak Terlupakan

Kali ini saya hendak membahas perjalanan wisata ke bali. Mengapa wisata? ya karena ini saya pergi dengan istri serta rombongan bakpia tempat isteri saya bekerja. Kebetulan bos bakpia itu selalu memberi bonus kepada seluruh karyawannya yang berjumlah 300 an orang dengan perjalanan wisata.

Karena ini rombongan besar sejumlah 600 orang (karyawan plus 1 orang, misalkan suami plus istri), maka rombongan dibagi 4 kloter. Kebetulan isteri saya mendapat giliran kloter ketiga. Dan setiap kloter ada 2 bus yang diberangkatkan.
pariwisata bali, rekreasi bali, tempat wisata, pantai bali
Wisata Pulau Dewata – Bali (Foto: Tanah Lot)
Asyik… dikasih tour gratis ditambah uang saku 600 rb. Siapa lagi yang tidak mau? 😀 . Bagi istri saya, inilah perjalanan pertamanya ke pulau bali. Kalau saya sudah beberapa kali, karena saya punya tante yang menikah dengan orang banyuwangi.
Otomatis kalau berlibur ke banyuwangi pastinya saya langsung meluncur ke bali. Mengapa bali begitu mempesona saya? ya karena bali adalah satu-satunya daerah yang adat budayanya jadi satu dengan agama hindu. Hukum adat sangat berlaku di sana. Makanya ada semacam joke, kalau ada kasus pencurian motor, biasanya pelakunya adalah orang luar bali.
travel tourism, perjalanan laut, pelabuhan kapal, pelabuhan ketapang
Berpose di pelabuhan Ketapang, Banyuwangi
Singkat cerita rombongan bus kami sudah sampai ke pelabuhan ketapang banyuwangi. Rombongan pun masuk ke dalam kapal ferri untuk menyeberang menuju pelabuhan gili manuk, Bali. Perjalanan biasanya ditempuh selama 1 jam.
kapal penumpang, kapal barang, pelabuhan banyuwangi
Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi
Obyek wisata yang pertama kali kami kunjungi adalah tanah lot, letaknya di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, KabupatenTabanan, sekitar 30 menit ke arah barat laut dari Kuta.
pura tanah lot, pura bali, pura luhur penataran, taman tabanan
Pura Luhur Penataran di Tanah Lot
pantai tanah lot, wisata tanah lot, pemandangan tanah lot
Indahnya panorama pantai di Tanah Lot
Numpang narsis di depan Pura Tanah Lot
Kemudian rombongan berwisata ke tanjung benua. Salah satu wisata favoritnya adalah pulau penyu, yaitu tempat penangkaran penyu hijau. Tapi di pulau penyu tidak cuma penyu saja yang ada. Ada juga iguana, kelelawar dan binatang lainnya.
Menyaksikan hewan-hewan di penangkaran di teluk Penyu
Wow…!! Penyu ini jinak sekali…
Oh ya.. kalau mengunjungi pulau dewata, janganlah lupa mengunjungi Garuda Wisnu Kencana.
patung nusa dua, patung garuda wisnu, patung badung bali
Patung Garuda Wisnu Kencana di Nusa Dua, Badung
Garuda wisnu kencana adalah sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung.
taman garuda wisnu, taman wisata, taman nusa dua, taman badung
Taman Wisata Garuda Wisnu Kencana di Nusa Dua, Badung
Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter.
Rombongan pun bermalam di sebuah hotel di Denpasar bali. Keesokan harinya, rombongan berangkat menuju tujuan wisata lainnya, yaitu pura tirtha empul. Tak lupa sewaktu di hotel, saya berpose dengan seorang wanita berpakaian adat bali.
hotel horison, hotel bali, hotel denpasar, hotel gianyar
Berpose sama cewek Bali yang cantix di depan hotel Horison, ehemm…
Pura tirtha empul terletak di wilayah desa Manukaya, KecamatanTampak siring, Kabupaten Gianyar. Mengenai nama pura ini kemungkinan besar diambil dari nama mata air yang terdapat di dalam pura ini yang bernamaTirtha Empul seperti yang telah disebutkan di atas.
pura gianyar, pura tirtha empul, pura hindu bali
Mata air di Pura Tirtha Empul, Gianyar
taman pura gianyar, taman tirtha empul, gianyar bali
Taman Wisata di Pura Tirtha Empul, Gianyar
prasasti tirtha empul, prasasti gianyar bali
Prasasti Pura Tirtha Empul, Gianyar, Bali
ritual hindu, pura ritual, pura sembahyang, pura bali
Seorang wanita Bali sedang sembahyang di Pura Tirtha Empul, Gianyar
Secara etimologi bahwa Tirta Empul artinya air yang menyembur keluar dari tanah. MakaTirta Empul artinya adalah air suci yang menyembur keluar dari tanah.
Semula rombongan mau melanjutkan ke pantai sanur tapi dikarenakan ada badai maka terpaksa dibatalkan. Kemudian rombongan melanjutkan ke sangeh.
pura sangeh bali
Salah satu bangunan di Pura Bukit Sari di desa Sangeh
patung raksasa, patung di sangeh, patung pura bukit sari
Patung raksasa di salah satu sudut Pura Bukit Sari di desa Sangeh, 
Sangeh terkenal karena ini merupakan sebuah desa di mana monyet-monyet (beruk) berkeliaran dengan bebas dan dikeramatkan oleh penduduk setempat di sebuah hutan. Di tengah hutan ada pula sebuah pura yang bernama Pura Bukit Sari.
Singkat cerita kunjungan terakhir adalah di joger, dilanjutkan ke Bedugul yang terletak di terletak di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Ini adalah kunjungan ke tempat pariwisata terakhir di pulau bali setelah selama 3 hari ada di pulau dewata.
Salah satu sudut di Joger, Bali
pantai bedugul, pantai tabanan, pemandangan pantai bali
Indahnya pemandangan pantai Bedugul di Tabanan, Bali
Sebenarnya banyak lagi obyek wisata di pulau dewata yang luar biasa mempesona dan tidak bisa diceritakan satu demi satu. Berhubung batereinya low bat jadi tidak bisa diceritakan 😀  Karena lebih menarik kan kalau tulisan disertai dengan gambar obyek wisatanya.
Tak lupa saya juga berpose dengan mbak kadek, pemandu wisata selama ada di pulau dewata. Rombongan meninggalkan bali dengan sejuta kenangan.
pemandu wisata bali, tourist guide, bali guide, bali tourist
Senangnya berpose bersama mbak Kadek, pemandu wisata di Pulau Dewata