Sepenggal Cerita Perjalanan ke Banda Aceh - Sabang | Alhamdulilah,
bisa sampe juga yang namanya Kota Banda Aceh, kota yang pernah dilanda
Tsunami namun telah lama bangkit juga untuk membangun kembali kota Banda
Aceh yang Indah. 21-25 Agustus 2015 ada jadwal saya bersama @iniyuha
dan @lynur untuk sejenak melepas penat dengan tujuan awal yaitu
jalan-jalan di Pulau Weh, Sabang. Bagi mereka sih, ini adalah perjalanan
kesekian, namun bagi saya ini adalah perjalanan pertama saya ke Aceh
dan Pulau Weh. Emang pada ngapain sih disana? Ya jelas jalan-jalan lah,
emang mau ngapain lagi,, hahahhah.
Banyak yang bilang Sabang itu, keren indah dan begitu menarik untuk
dikunjungi,, Inilah yang membuat saya begitu penasaran untuk segera tiba
di Sabang. Berangkat dari kota Medan pada Jum'at malam, dengan menaiki Bus Sempati Star tujuan
Banda Aceh, perjalanan pun menghabiskan waktu sekitar 12 Jam,,, lumayan
lama dan buat pegal juga sih didalam Bus. Berbicara tentang Bus
Medan-Aceh yang saya naiki waktu itu, Busnya itu bersih dan cakep
menurut saya. Busnya Kilat terus serasa Bus Baru. Didalamnya juga telah
disediakan bantal dan selimut tebal untuk setiap penumpang. Harga tiket
bus Medan-Aceh untuk Sempati Star yang ditawarkan juga bervariari
tergantung jam keberangkatan dan jenis Busnya. Intinya semakin malam
semakin mahal harga tiketnya.
jam 7.30 Wib tibalah di Terminal Bus Banda Aceh, seperti terminal
pada umumnya, begitu turun dari Bus akan banyak yang menawarkan jasa
Becak maupun Taxi. Waktu itu karena tujuan ingin segera menyeberang ke
Pulau Weh, maka langsung saja memilih naik Becak untuk menuju ke Pelabuhan Ulee lheue Banda Aceh. sekitar 20 menit sudah sampai di Pelabuhan dan bergegas membeli tiket Kapal Lambat (Kapal Feri) untuk menyeberang ke Pelabuhan Balohan, Sabang.
Memilih kapal Lambat karena si Yuha membawa sepeda motor sendiri dari
Banda Aceh untuk dibawa ke Sabang. Apa daya datang sepagi mungkin
berharap dapat penyeberangan pertama menuju sabang, namun karena
informasi yang tidak tepat kami ketinggalan kapal pertama. Ternyata
informasi terbaru penyeberangan untuk kapal Lambat yaitu jam 08.00 Wib
dan jam 14.00 Wib.
Mau tidak mau,, kami harus menunggu jam keberangkatan selanjutnya.
Karena penyeberangan dari Banda Aceh menuju ke Sabang hanya ada dua kali
saja dalam satu hari, baik itu kapal lambat maupun kapal Ekspress.
Akhirnya dari pada menunggu lama di Pelabuhan, kami menyewa Becak dari
pelabuhan untuk keliling Banda Aceh, awalnya Yuha agak malas sihh,,tapi
karena desakan sebenarnya kasihan melihat saya Iya pun mau menemani keliling Kota Banda Aceh. Destinasi yang dituju saat itu yaitu, Masjid Raya Baiturahman, Kapal PLTD Apung I, dan Museum Tsunami.
Sedikit kecewa sih, karena pada waktu itu museum Tsunami sedang
renovasi sehingga tidak bisa masuk sama sekali. Begitu juga dengan
Masjid Raya yang sedang renovasi bagian luar atau Kolam untuk
diperindah, sepertinya ingin menyerupai masjid di Madinah.
Setelah cukup berkeliling di Kota Banda Aceh,
kami pun kembali ke Pelabuhan serta membeli makan siang untuk makan
diatas kapal nantinya. Jam 14.00 Wib, kapal pun berangkat menuju ke
Pelabuhan Balohan, Sabang. Waktu penyeberangan yaitu sekitar 2 jam
menggunakan kapal Lambat, kalau menggunakan Kapal Cepat hanya memakan
waktu 45 menit saja. Sudah tidak sabar rasanya untuk segera tiba di
Pulau Weh dan menikmati segala keindahan yang ada disana. 16.00 Wib,
kapal pun bersandar di pelabuhan Balohan, Pulau Weh, Sabang. Begitu
turun, bergegas untuk menyewa motor agar bisa berkeliling di Sabang.
Setelah jumpa dengan pemilik rental motor dan bernegoisasi, akhirnya
dapatlah sebuah motor Honda Beat yang masih mulus dan terawat dengan
harga sewa Rp 250.000,- /2 hari, syarat menyewa cukup meninggalkan KTP
dan nomor HP yang bisa dihubungi.
Hari semakin sore, kami pun langsung bergegas untuk berkeliling. Singgahan pertama yaitu Ikon dengan tulisan "I LOVE SABANG",
sebuah persinggahan Wajib saat tiba di Kota Sabang. kemudian lanjut
lagi untuk melihat beberapa pantai yang cukup terkenal dan sering
dikunjungi para wisatawan saat ke Sabang. Antara Lain Pantai Sumur Tiga
dan Anoi Hitam, Tidak lupa juga untuk singgah ke Benteng Jepang.
Selanjutnya menuju ke Teluk Sabang untuk melihat Sunset. Dari sini
terlihat jelas pemandangan Matahari ternggelam serta suasana senja yang
begitu tenang, Angin dan alunan ombak dari pinggiran pantai mengalun
indah di Telinga ini. ahhhhh,,,, suasana yang lama tak kurasakan.