Hal yang lebih memprihatinkan adalah terjadi penebangan kayu yang menyebabkan debit air mulai menyusut pada musim kemarau dan banjir pada musim hujan. Kerusakan hutan dapat memberikan pengaruh buruk bagi kehidupan mahluk, serta bahaya banjir dan tanah longsor yang mengintai saat tibanya musim penghujan.
Ada beberapa air terjun yang dapat ditemukan di desa Rumahkay. Menuju salah satu air terjun yang namanya Air Terjun Waisia, banyak hal yang bisa disaksikan disana seperti jembatan untuk menyeberangi kali sudah patah tapi masih bisa dilewati dengan berjalan kaki. Bunyi mesin chainsaw meraung-raung mengiringi gerak langkah menuju air terjun.
Aliran air sungai yang bersih dan jernih dijadikan sumber air minum, mandi, cuci dan lainnya oleh masyarakat sekitar. Dekat air terjun Waisia ada sebuah bak penampung dekat air terjun Waisia dengan pipa-pipa yang disalurkan menuju permukiman masyarakat.
Sebelum melewati jembatan yang patah terdapat beberapa tumpukan kayu gergajian milik masyarakat. Kayu-kayu gergajian ini ditumpuk beberapa kubik yang kemungkinan diambil dekat sekitar tempat ini.
Di bawah pohon durian yang belum memasuki musim berbuah terdapat beberapa potong kayu yang dijemur. Jumlah pohon durian di daerah Rumahkay ini cukup banyak sehingga dikenal sebagai salah satu daerah di Pulau Seram yang menghasilkan durian.
Daerah sekitar sungai seharusnya tetap dijaga untuk menjamin siklus hidrologi agar masyarakat di sekitar tidak dirugikan. Manfaat positif bila hutan di sekitar air terjun dijaga adalah debit air tetap stabil dan tidak terjadi banjir pada musim hujan.
Selepas mengunjungi Air Terjun Waisia, perjalanan diteruskan menuju air terjun Rumahkay yang lain. Informasi awal yang diterima bahwa air terjun ini tidak seperti dulu lagi dan tidak bisa dikunjungi karena bencana banjir. Namun hampir dekat dengan tujuan, orang di sekitar air terjun memberi informasi terbaru bahwa sudah ada alat berat yang menggusur dan memperbaiki daerah air terjun ini.
Setelah tiba pada tujuan Objek wisata air terjun Rumahkay ini dapat dilihat dengan jelas bekas-bekas banjir dan material-material yang tertimbun. Bencana banjir yang terjadi ini kemungkinan karena pohon-pohon di bagian hulu ditebang sehingga air sungai meluap.
Jalan aspal digenangi air sungai akibat terjadi perubahan aliran sungai, membuat jalan ini mulai rusak serta batu dan kerikil-kerikil mulai terlepas. Jalan-jalan ini berlubang dan kadang berlumpur serta digenangi air setinggi 10-20 cm. Bila hal ini terus terjadi maka diperkirakan jalan aspal menuju air terjun ini tidak akan dapat dipergunakan lagi..