Awalnya gak ada niatan mau kemana, cuma pengen nyoba naik kereta ke
kota ini. Tanpa ada rencana sebelumnya alias dadakan, mulai lah mencari
tiket kereta api. Setelah browsing tiket akhirnya kita dapat
tiket kreta api BIMA, walaupun ekskutif tapi harganya cuma Rp.40.000.
Saat itu tiket kereta ekonomi udah pada habis karena bertepatan dengan
libur tahun baru. Setelah fix pesan tiket akhirnya kita langsung cuusss
berangkat ke stasiun sidoarjo. Jadwal keberangkatan awalnya pukul 06.30
wib, ternyata molor sampai jam 07.30 wib, gak apa-apa lah, daku sudah
terbiasa menunggu kl kata Raisa sih apalah arti menunggu...hahahahaha...
Perjalanan menuju kota apel ini hanya memakan waktu 2 jam. Dalam perjalanan saya browsing tempat wisata yang ada di Malang. Setelah beberapa lama browsing,
akhirnya kita menemukan destinasi wisata yang cocok yaitu omah kayu dan
paralayang. Aku sih suka banget nyari destinasi yang berbau alam
daripada ke tempat wahana permainan ataupun museum. Lama browsing menuju
omah kayu dan paralayang akhirnya kita menemukan juga transportasi umum
menuju kesana, yeeeaaayyy...akhirnya bisa juga mbolang dengan naik
angkutan umum ke gunung.
Saat tiba di stasiun Malang Kota Baru kita langsung mencari angkutan
umum yaitu ADL dengan jurusan menuju terminal landung sari, ongkosnya
cukup murah lho Rp. 5.000 aja padahal rutenya lumayan jauh. Sesampainya
di terminal Landung sari, kita tanya kernet mau ke daerah paralayang
atau pandesari dan akhirnya disarankan naik bis Puspa Indah Jurusan
Jombang-Kediri-Tuban dengan tarif Rp. 8.000, wooowww...disini
naik angkutan umum cukup murah lho dengan jarak yang lumayan jauh
dibandingkan kota surabaya. Perjalanan menuju paralayang sekitar 1 jam
karena macet dimana-mana. Akhirnya kita turun di pertigaan Pandesari
dekat masjid, kemudian kita melihat ada arah panah PARALAYANG - 7 Km,
yang awalnya pengen jalan kaki kita urungkan niat karena waktu itu juga
mendung dan gak tau rute,kita nyoba tanya ke warung dimana letak omah
kayu, ternyata masih satu tempat dengan paralayang, kemudian bapak -
bapak di warung tersebut menawarkan ojek menuju omah kayu tarifnya Rp.
15.000, Ok fix akhirnya kita naik ojek dengan jalan yang cukup menantang
karena jalannya belum mulus alias masih berlubang-lubang.
Sesampainya disana kita membayar tiket masuk sebesar Rp.5.000 untuk
paralayang. Karena tidak membawa kendaraan kita naik keatas jalan kaki
dengan kondisi tanah yang cukup licin tapi untungnya gak jadi hujan.
sesampainya diatas kita bisa menikmati pemandangan alam kota malang.
Paralayang dan omah kayu ini terletak di Gunung Banyak, jadi udaranya
cukup sejuk dan dingin. Omah kayu ini konsepnya mirip seperti wisata
Kalibiru di daerah Yogyakarta, sebuah rumah di atas pohon
Ngadem diatas ketinggian kota |
Tempat parkir dengan view Gunung Banyak |
Kita bisa berfoto di
atas rumah ini dengan ketentuan maksimal 6 - 8 orang selama 5 menit
karena kalau lebih dari itu bisa bahaya, takutnya rumahnya ambruk
kelebihan beban...hehehehe...
View Omah kayu dari bawah |
Nah, dari lokasi paralayang kita bisa menuju arah timur menuju omah kayu dan disini nanti akan ada penjaga untuk menarik tiket masuk sebesar Rp. 5.000
Loket Pembayaran Omah kayu |
Kalau yang ini rumah tak berpenghuni :) |
Di omah kayu Malang ini juga bisa menginap lho guys, dengan tarif Rp.350.000- Rp. 450.000/ malam untuk 2 orang saja, harga yang sebanding bukan dengan pemandangan yang ditawarkan.
Sumber : titofebrian.com |
Penampakan kamar omah kayu |
Tempat makan |
Kalau tadi kerumah kayu ke arah timur sekarang kita berjalan ke arah barat, bukan untuk mencari kitab suci ya tapi ke paralayang, heheheh...
Nah,
kalau untuk paralayang sendiri tarifnya Rp. 350.000 / orang. Tempat ini
gak pernah tutup, kalau paralayang ini hanya tergantung angin saja.
Buat yang pengen uji adrenalin bisa coba terbang diatas kota malang.
Selesei sudah perjalanan kita kali ini di omah kayu Malang dan juga Paralayang, untuk kembali pulang kita bisa naik ojek dengan tarif Rp.10.000/orang sampai ke pertigaan pandesari kemudian naik bis Puspa Indah. Cukup lama menunggu bis ini karena memang jarang. Setelah naik bis Puspa Indah kemudian kita turun di terminal Landungsari naik angkot ADL hingga stasiun Malang Kota Baru.